brothers and sisters

18 Des

Penggambaran hubungan saudara kandung dalam bahasa Inggris dan Indonesia berbeda. Dalam bahasa Inggris, kata yang paling sering digunakan adalah brother dan sister, yang secara otomatis membedakan jenis kelamin. Jika usia perlu dibedakan, barulah ditambahkan kata older, younger, big, little, dan sebagainya. Sebaliknya, dalam bahasa Indonesia, kata yang paling sering digunakan adalah kakak dan adik, yang secara otomatis membedakan usia, dan baru ditambahkan lelaki atau perempuan jika jenis kelamin perlu dibedakan.

Secara maknawi, tidaklah keliru jika brother diterjemahkan menjadi saudara lelaki atau saudara, dan sister menjadi saudara perempuan atau saudari. Namun, penerjemahan seperti ini menimbulkan pergeseran penekanan, dari bahasa sumber ke bahasa sasaran. Kata yang tadinya digunakan secara wajar dalam bahasa sumber tanpa penekanan apa-apa, memperoleh penekanan jenis kelamin dalam bahasa sasaran. Selain itu, kewajarannya pun hilang.

Misalnya, seseorang bertanya kepada rekannya, siapa perempuan yang menjemputnya sepulang kerja kemarin. Yang ditanya menjawab, “That was my sister.” Kalimat ini bisa saja diterjemahkan, “Dia saudara perempuanku.” Namun, dalam percakapan bahasa Indonesia sehari-hari, tentu lebih wajar jika dia menjawab, “Dia adikku” atau “Dia kakakku.”

Dengan demikian, aku sendiri lebih suka menerjemahkan brother dan sister dengan kakak dan adik, dengan melihat konteks untuk mengetahui perbedaan usia orang-orang yang dirujuk dalam tulisan.

Contoh lain yang terkait:

  • Kalimat asal: How many brothers and sisters do you have?
  • Alternatif terjemahan: Kamu punya berapa kakak dan adik? Kamu berapa bersaudara? Kamu anak keberapa dari berapa bersaudara?

6 Tanggapan to “brothers and sisters”

  1. Ananta P B 20 Maret 2009 pada 15:37 #

    bagaimana dengan kata “abang” yang bisa langsung merujuk kepada “saudara kandung laki-laki yang lebih tua”?

    Balas: Ya, kata “abang” juga bisa dipakai sebagai alternatif, yang kadang-kadang saya gunakan juga. Terima kasih masukannya.

  2. Annisa Nuriowandari 6 Juli 2015 pada 08:28 #

    Sayangnya dalam narasi dalam naskah non-fiksi biasanya hanya sepotong-sepotong, jadi adakalanya kekurangan konteks untuk memilih kakak atau adik. Kalau konteksnya jelas, biasanya saya langsung ubah jadi kakak/adik, tapi kalau nggak, ya kudu putar akal deh 😀

    Makasih, Mbak Femmy. Bacaan menarik 🙂

    • Femmy Syahrani 6 Juli 2015 pada 09:24 #

      Iya, sering kali konteksnya kurang. Sewaktu menerjemahkan novel berlatar Romawi Kuno, saya sampai mencari informasi tentang kelahiran tokoh-tokohnya di Wikipedia, sekadar untuk menentukan siapa tokoh kakak-beradik yang lebih tua 🙂

  3. amatullahsibghotul 7 Oktober 2015 pada 14:55 #

    Reblogged this on amatullah sibghotul iezzah.

Trackbacks/Pingbacks

  1. son-daughter: putra putri | Selasar Andari - 6 Juli 2015

    […] bahasan serupa tentang brothers dan sisters di sini. Bisa ditengok sendiri untuk bahan bacaan […]

  2. Ulasan 5 – Kalimat 1 – Latihan Menerjemahkan Novel - 18 Maret 2016

    […] Diksi: Kata brother sebaiknya diterjemahkan sebagai adik atau kakak karena ini lebih wajar dalam bahasa Indonesia. Cari umur relatif tokohnya dari cerita, atau riset di internet, atau tanya langsung ke penulis (jika mengerjakan order terjemahan sungguhan). Namun, kalau ragu dan tidak ingin keliru, bisa juga kita menggunakan kata netral seperti saudara. Tidak perlu terlalu harfiah menjadi saudara laki-laki, karena dari konteks kita tahu bahwa Max ini lelaki. Bacaan tambahan tentang ini di sini. […]

Tinggalkan komentar